Masyarakat Terdidik Menghadapi Covid 19


Saat ini kita menemukan kondisi yang sangat memprihatinkan tingkat penularan covid 19 sudah mencapai 10.551 orang pertanggal 02 Mei 2020, disaat hari ini kita sedang memperingati hari pendidikan nasional yang mana ini merupakan evaluasi tahunan tentang tingkat kualitas pendidikan yang dinegeri ini. Apakah jumlah penderita covid 19 berhubungan dengan kondisi pendidikan dinegeri ini? Saya menjawab iya, karena sesungguhnya pendidikan bermakna menjadikan manusia lebih bisa beradaptasi dengan segala kondisi. Kita sebut saja Finlandia yang memiliki kualiatas pendidikan terbaik didunia saat ini memiliki 5.051 kasus positif dengan dengan jumlah terkonfirmasi sembuh ada 3000 orang sedangkan meninggal 218 orang dibandingkan dengan Indonesia dengan Ibu Kota Jakarta terkonfirmasi 4.317orang, 488 sembuh, dan 375 meninggal data ini menunjukkan bahwa kemampuan masyarakat Indonesia dalam menangani covid 19 masih jauh api dari panggang. Kemampuan itu lahir dari pendidikan, kita tidak hanya berbicara tentang pemerintah tapi kita berbicara terhadap semua orang, bahwa kita saat ini memiliki kemampuan yang belum maksimal. Karena ketidak mampuan itulah yang membuat banyak negara mengkhawatirkan kondisi Indonesia. Sebut saja salah seorang dokter dari malaysia yang sempat viral menyebutkan bahwa pemerintah Indonesia tidak memiliki kemampuan menangani covid 19, dipandang sebelah mata oleh pihak luar merupakan hal yang menyakitkan dalam kehidupan internasional.

Ketidak mampuan ini tercermin dalam beberapa aspek yang pertama adalah keilmuan yang dimiliki seluruh pihak pada masyarakat indonesia bisa jadi masih dibawah keilmuan masyarakat negara yang lain. Ilmu kesehatan merupakan hal yang harus dimiliki oleh setiap masyarakat secara minimal akan sangat menentukan masyarakat akan siap menghadapi pandemic ini atau tidak, yang kedua perilaku yang tak berilmu menyebabkan tindakan yang cenderung merugikan semua orang, kemampuan berperilaku baik dan sehat atau yang sering disebut oleh Kementrian Kesehatan dengan PHBS belum dimiliki secara baik oleh seua pihak, yang ketiga kondisi Indonesia yang bila disandingkan dengan negara negara tetangga kita masih termasuk lemah dalam berbagai aspek kesehatan, keempat adalah kemampuan ekonomi rata rata masyarakat Indonesia juga ikut menentukan arah kesehatan masyarakatnya, dan yang terakhir adalah perbedaan perbedaan pendapat yang terjadi diantara masyarakat maupun didalam pemerintahan yang cenderung kontra produktif menyebabkan penanganan covid 19 ini berjalan sangat lamban.

Kita dapat menyimpulkan kondisi Indonesia berada dalam persimpangan dan terus dalam bayang bayang keraguan. Maka kuncinya adalah memperbaiki pendidikan dinegeri ini, agar lebih bisa memiliki kemampuan menghadapi kondisi tersulit sekalipun. Memang pendidikan bukan segala galanya namun pendidikan merupakan awal dari segala galanya. System pendidikan saat ini yang harus terus diperbaiki untuk menunjang kehidupan bangsa ini untuk dapat terus berlanjut. Perbaikan ini bisa dimulai dari dalam diri kita, setiap orang Indonesia, hingga masuk kedalam system birokrasi pemerintahan, yang itu diawali oleh pucuk tertinggi negeri ini sampai kebawah. Yang diperlukan adalah sebuah kesadaran utuh untuk menuju pada cita cita bangsa yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa yang tertuang dalam UUD 1945.

Setidaknya tahapan utuh dari pendidikan dinegeri ini harus dimulai dari budaya literasi yang baik, kemampuan literasi suatu bangsa akan meningkatkan kualitas hidup bangsa tersebut. Ciri dari kebudayaan yang maju adalah literasi. Tahap berikut adalah kemampuan masyarakat untuk menyaring setiap informasi untuk mendidik diri akan sangat menentukan periluka yang lahir pada diri masyarakat itu juga, ketidak mampuan memilah dan memilih informasi untuk dikonsumsi akan berakibat parah pada perilaku masyarakat, dan tahap yang terakhir dari perbaikan pendidikan dinegeri ini adalah kemampuan setiap orang yang ada di Indonesia baik masyarakat maupun pemerintah untuk berkomitmen dengan cita cita dan panduan dasar kehidupan bangsa dalam membangun pendidikan.

Dari situ kita akan menemukan kondisi masyarakat Indonesia yang survive dalam menghadapi covid 19. Masyarakat yang mendasari semua tindakan dan perilakunya pada pengetahuan yang utuh. Ini yang akan mengangkat derajat kehidupan masyarakat, dan itu diperoleh dari pendidikan. Ramadahan ini mengingatkan saya pada perintah Allah SWT yang pertama turun kepada Rasulullah Muhammad SAW yaitu perintah “Iqra” atau membaca. Membaca adalah pintu ilmu untuk masuk dalam semua bidang kehidupan. Kemampuan membaca ini yang akan menyebabkan seseorang dapat menguasai bidang yang dia masuki.

Pada akhirnya saya menyimpulkan dihari pendidikan nasional ini merupakan momentum untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk terus maju memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan kondisi yang ada, terutama yang sedang dihadapi bangsa ini adalah pandemic covid 19.

Penulis
M. Guntur Rantung.,S.KM.,M.Kes
Kepala Sekolah SMK Kesehatan Asy Syifa Bolmut 
Pelayan Kesehatan Masyarakat

Komentar